EXERCISE :
Memilih supplier mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier
8. Pabrik kaleng
9. Pabrik biskuit
10. Distributor biskuit
11. Supermarket
12. Perusahaan transportasi dan pergudangan.
7. Pengurangan Bullwip Effect bisa dilakukan apabila penyebabnya dimengerti dengan baik
oleh pihak-pihak dalam Supply Chain, Jelaskan empat penyebab utama Bullwip Effect !
Jelaskan pula beberapa pendekatan yang diyakini bisa mengurangi Bullwip Effect.?
1.
Jelaskan cakupan aktivitas pada Supply Chain Manajement ! Dan bagaimana SCM
dapat
membuat arus kerja lebih efisien dan efektif ?
membuat arus kerja lebih efisien dan efektif ?
cakupan
aktifitas scm :
- pengembangan produk
- Melakukan riset pasar merancang produk baru, melibatkan supplier dalam perancangan
produk baru
- pengadaan/pembelian
- pengembangan produk
- Melakukan riset pasar merancang produk baru, melibatkan supplier dalam perancangan
produk baru
- pengadaan/pembelian
Memilih supplier mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier
perencanaan
dan pengendalian
Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan
produksi
Eksekusi produksi, pengendalian kualitas
distribusi
Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di tiap pusat distribusi
Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan
produksi
Eksekusi produksi, pengendalian kualitas
distribusi
Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di tiap pusat distribusi
Ada
3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu
a.
Pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim
dari supplier
ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai
akhir.
b. Kedua, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan
c. Ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya
ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai
akhir.
b. Kedua, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan
c. Ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya
2.
Buatlah supply chain dari suatu produk dan jasa ! Sertai dengan gambar
ilustrasi
urutannya beserta penjelasannya !
urutannya beserta penjelasannya !
Pihak yang terlibat dalam supply chain biskuit
kaleng tersebut adalah :
1. Penghasil
gandum
2. Penghasil tebu
3. Penghasil garam
4. Penghasil aluminium
5. Pabrik tepung terigu
6. Pabrik gula
7. Distributor garam
2. Penghasil tebu
3. Penghasil garam
4. Penghasil aluminium
5. Pabrik tepung terigu
6. Pabrik gula
7. Distributor garam
8. Pabrik kaleng
9. Pabrik biskuit
10. Distributor biskuit
11. Supermarket
12. Perusahaan transportasi dan pergudangan.
3.
Jelaskan secara gamblang bagaimana hakekat dan konsep-konsep dasar sistem
Supply
Chain ? Bagaimana sistem memberikan manfaat bagi bisnis ?
Chain ? Bagaimana sistem memberikan manfaat bagi bisnis ?
Supply chain management (SCM) merupakan integrasi
proses-proses bisnis kunci dari pengguna akhir sampai ke pemasok awal yang
menyediakan produk, jasa, dan informasi yang memberikan nilai tambah untuk
pelanggan dan pihak-pihak terkait lainnya. Untuk mengimplementasikan SCM,
teknologi informasi diperlukan sebagai salah satu prasyarat.
manfaat
yg di berikan sistem Kualitas dan Efisiensi
- Penurunan Biaya
- Pendukung Keputusan
- Kelincahan Perusahaan
- Penurunan Biaya
- Pendukung Keputusan
- Kelincahan Perusahaan
4.tantangan
dalam mengelola SCM?
a.
Tantangan 1 : Kompleksitas struktur Supply Chain
Adanya kompleksitas yang melibatkan internal
perusahaan maupun eksternal perusahaan Internal perusahaan.
Dalam internal perusahaan, antara bagian marketing
dengan produksi, marketing seringkali membuat kesepakatan dengan pelanggan
tanpa mengecek secara baik kemampuan produksi, perubahan jadual produksi secara
tiba-tiba karena marketing menyepakati perubahan order dengan pelanggan. Disisi
lain bagian produksi sering resistant dengan perubahan mendadak.
Dengan eksternal misalnya antara supplier yang
menginginkan pemesanan produknya jauh-jauh hari sebelum waktu pengiriman dan
sedapat mungkin pesanan tidak berubah. Supplier juga menginginkan pengiriman
segera setelah produksinya selesai.
Disisi lain perusahaan menghendaki fleksibilitas
yang tinggi dengan mengubah jumlah, spesifikasi maupun jadual pengiriman bahan
baku yang dipesan. Perusahaan juga menginginkan supplier menggunakan JIT ( Just
In Time) yaitu mengirimkan produk dalam waktu yang tepat dan kuantitasnya
kecil-kecil. Kompleksitas yang lain adalah dalam pembayaran, budaya dan bahasa.
b.
Tantangan 2 : Ketidakpastian
Ketidakpastian menimbulkan ketidakpercayaan diri
terhadap rencana yang dibuat. Sebagai akibatnya, perusahaan sering menciptakan
pengaman di sepanjang supply chain. Pengaman ini bisa berupa safety stock,
safety time, atau kapasitas produksi maupun transportasi.
Sumber ketidakpastian yaitu :
- ketidakpastian pembeli
- ketidakpastian dari supplier yaitu terkait dengan pengiriman, harga, kualitas maupun kuantitas, ketidakpastian internal yang bisa disebabkan kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna, tenaga kerja serta waktu maupun kualitas produksi
- ketidakpastian pembeli
- ketidakpastian dari supplier yaitu terkait dengan pengiriman, harga, kualitas maupun kuantitas, ketidakpastian internal yang bisa disebabkan kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna, tenaga kerja serta waktu maupun kualitas produksi
5.
Tantangan-Tantangan apa yang mungkin terjadi dalam mengelola SCM (Supply Chain
Management) ? Mengapa hal-hal tersebut bisa terjadi ? dan apa strategi pemecahan
masalah tersebut ?
Management) ? Mengapa hal-hal tersebut bisa terjadi ? dan apa strategi pemecahan
masalah tersebut ?
1.Kompleksitas
struktur Supply Chain,
Internal perusahaan
Contoh : antara bagian marketing dengan produksi, marketing seringkali membuat kesepakatan dengan pelanggan tanpa mengecek secara baik kemampuan produksi, perubahan jadual produksi secara tiba-tiba karena marketing menyepakati perubahan order dengan pelanggan. Disisi lain bagian produksi sering resistant dengan perubahan mendadak.
Internal perusahaan
Contoh : antara bagian marketing dengan produksi, marketing seringkali membuat kesepakatan dengan pelanggan tanpa mengecek secara baik kemampuan produksi, perubahan jadual produksi secara tiba-tiba karena marketing menyepakati perubahan order dengan pelanggan. Disisi lain bagian produksi sering resistant dengan perubahan mendadak.
Dengan
eksternal,
misalnya antara supplier yang menginginkan pemesanan produknya jauh-jauh hari sebelum waktu pengiriman dan sedapat mungkin pesanan tidak berubah. Supplier juga menginginkan pengiriman segera setelah produksinya selesai. Disisi lain perusahaan menghendaki fleksibilitas yang tinggi dengan mengubah jumlah, spesifikasi maupun jadual pengiriman bahan baku yang dipesan. Perusahaan juga menginginkan supplier menggunakan JIT ( Just In Time) yaitu mengirimkan produk dalam waktu yang tepat dan kuantitasnya kecil-kecil. Kompleksitas yang lain adalah dalam pembayaran, budaya dan bahasa.
misalnya antara supplier yang menginginkan pemesanan produknya jauh-jauh hari sebelum waktu pengiriman dan sedapat mungkin pesanan tidak berubah. Supplier juga menginginkan pengiriman segera setelah produksinya selesai. Disisi lain perusahaan menghendaki fleksibilitas yang tinggi dengan mengubah jumlah, spesifikasi maupun jadual pengiriman bahan baku yang dipesan. Perusahaan juga menginginkan supplier menggunakan JIT ( Just In Time) yaitu mengirimkan produk dalam waktu yang tepat dan kuantitasnya kecil-kecil. Kompleksitas yang lain adalah dalam pembayaran, budaya dan bahasa.
2.Ketidakpastian
Ketidakpastian menimbulkan ketidakpercayaan diri
terhadap rencana yang dibuat. Sebagai akibatnya, perusahaan sering menciptakan
pengaman di sepanjang supply chain. Pengaman ini bisa berupa safety stock,
safety time, atau kapasitas produksi maupun transportasi.
Sumber ketidakpastian yaitu :
- ketidakpastian pembeli
- ketidakpastian dari supplier yaitu terkait dengan pengiriman, harga, kualitas maupun
kuantitas,
- ketidakpastian internal yang bisa disebabkan kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna, tenaga kerja serta waktu maupun kualitas produksi
- ketidakpastian pembeli
- ketidakpastian dari supplier yaitu terkait dengan pengiriman, harga, kualitas maupun
kuantitas,
- ketidakpastian internal yang bisa disebabkan kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna, tenaga kerja serta waktu maupun kualitas produksi
solusinya
:
* Melakukan outsourcing
* Membeli input secara langsung.
* Mengoptimalkan perencanaan pengapalan.
* Menciptakan ”strategic partnership” dengan supplier.
* Menggunakan pendekatan ”just in time”
* Mengurangi waktu tunggu selama pembelian dan penjualan.
* Melakukan outsourcing
* Membeli input secara langsung.
* Mengoptimalkan perencanaan pengapalan.
* Menciptakan ”strategic partnership” dengan supplier.
* Menggunakan pendekatan ”just in time”
* Mengurangi waktu tunggu selama pembelian dan penjualan.
6.
Jelaskan peranan ICT (Information and Communication Technology) di dalam Supply
Chain Manajement !
Chain Manajement !
a.
Peranan dalam Manajemen Hubungan Pelanggan. Dalam SCM,
proses manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management/ CRM)
bertujuan untuk menyediakan struktur dalam mengembangkan dan memelihara
hubungan dengan pelanggan.
b.
Peranan dalam Manajemen Pelayanan Pelanggan. Untuk dapat
menjalankan manajemen pelayanan pelanggan (customer service management/CSM)
secara baik, teknologi informasi ini harus dapat menghimpun secara real time
mengenai berbagai informasi yang diperlukan pelanggan, seperti ketersediaan
produk, waktu pengiriman, dan status pesanan.
c.
Peranan dalam Manajemen Permintaan Manajemen permintaan (demand
management) mencakup
proses-proses yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan
pelanggan dengan kemampuan pasokan perusahaan.
d.
Peranan dalam Pemenuhan Pesanan Pemenuhan pesanan yang efektif. membutuhkan
integrasi dari proses manufaktur, logistik dan rencana pemasaran. Kunci SCM
yang efektif adalah memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan waktu.
e.
Peranan dalam Manajemen Aliran Manufaktur. Proses-proses
manufaktur harus bersifat fleksibel dalam menanggapi perubahan pasar. Perubahan dalam proses aliran
manufaktur diperlukan untuk memperpendek waktu siklus. Hal ini berarti akan
meningkatkan responsivitas terhadap pelanggan.
f.
Peranan dalam Manajemen Hubungan Pemasok. Manajemen
hubungan pemasok merupakan proses yang menentukan bagaimana suatu perusahaan
berinteraksi dengan para pemasoknya. Fungsi pembelian dikembangkan melalui mekanisme komunikasi yang cepat
seperti electronic data interchange (EDI) dan jaringan internet.
g.
Peranan dalam Pengembangan dan Komersialisasi Produk SCM
mencakup integrasi pelanggan dan pemasok ke dalam proses pengembangan produk untuk memperpendek time to market.
Dengan memandang SCM sebagai integrasi proses
bisnis dari pemasok awal hingga pengguna akhir, setiap mata rantai harus
terintegrasikan pula dalam proses pengembangan dan komersialisasi produk.
h.
Peranan dalam Manajemen Pengembalian (Return Management). Proses
manajemen pengembalian mencakup pengaturan aliran reverse product secara
efisien dan mengidentifikasi peluang-peluang untuk mengurangi pengembalian yang
tidak dikehendaki. Dalam proses ini juga tercakup pengontrolan reusable assets,
seperti kontainer.
7. Pengurangan Bullwip Effect bisa dilakukan apabila penyebabnya dimengerti dengan baik
oleh pihak-pihak dalam Supply Chain, Jelaskan empat penyebab utama Bullwip Effect !
Jelaskan pula beberapa pendekatan yang diyakini bisa mengurangi Bullwip Effect.?
1.
Demand forecast updating
Peramalan biasanya diupdate dengan customer order. Parameter persediaan
seperti persediaan pengaman, inventory maximum, reorder point, dan sebagainya,
akan mengubah ramalan permintaan. Hal inilah yang menyebabkan varibilitas
permintaan yang dipesan dari ritel lebih besar dibandingkan variabilitas
permintaan dari pelanggan akhir.
2.
Order batching
Ritel dengan rata-rata penjualan suatu produk 6 unit perhari, tidak akan
memesan produk tersebut tiap hari dengan jumlah 6 unit, mungkin ritel tersebut
akan memesan produk tersebut 2 minggu sekali dalam jumlah 84 unit, misalnya,
dengan alasan EOQ. Pada perusahaan yang menerapkan MRP,
perusahaan akan memesan bahan bakunya dengan model lot sizing tertentu. Lot
sizing ini juga akan memicu terjadinya bullwhip effect.
3.
Fluktuasi harga Diskon akan menimbulkan forward buying, yang
akan berakibat fluktuasi permintaan ke arah hulu. Fluktuasi ini akan
menimbulkan pemborosan yang terjadi baik di pabrik maupun di sepanjang saluran
distribusi.
4.
Rational & Shortage Gambling Pada situasi permintaan tinggi, biasanya
ritel tidak mendapatkan 100% sesuai permintaan. Pengalaman ini mengajar mereka
untuk meminta lebih dari permintaan pasar, sehingga mereka akan mendapatkan
produk sesuai dengan permintaan pasar. Kemudian pada saat pasar normal kembali,
bahkan ritel seringkali membatalkan permintaannya. Hal ini akan menimbulkan bullwhip
effect.
Information sharing, Memperpendek atau mengubah
struktur supply chain, Pengurangan ongkos tetap, Menciptakan stabilitas
harga,Mengurangi lead time.
8.
Ada hubungan yang erat antara Customer Relationship Management (CRM) , Supply
Chain Management (SCM) dan Entreprise Resouces Planning (ERP) . Terangkan
hubungan antara CRM dengan SCM dan ERP !
Chain Management (SCM) dan Entreprise Resouces Planning (ERP) . Terangkan
hubungan antara CRM dengan SCM dan ERP !
Enterprise
Resource Planning (ERP)
Adalah Sistem lintas fungsi yang mengintegrasikan
dan mengotomatisasi banyak dari proses bisnis internal dari suatu perusahaan,
terutama proses dalam fungsi produk, logistik, distribusi, akuntasi, keuangan,
dan sumber daya manusia.
Terdiri dari modul-modul terintegrasi yang memberi
perusahaan tampilan lintas fungsi secara real-time atas proses-proses bisnis
inti mereka, seperti produksi, pemrosesan pesanan, dan penjualan, serta atas
berbagai sumber dayanya, seperti kas, bahan baku, kapasitas produkasi, dan
manusia.
Manfaat ERP : Kualitas dan Efisiensi,Penurunan
Biaya,Pendukung Keputusan,Kelincahan Perusahaan
ERP
(Perencanaan Sumber Daya Perusahaan ): Fokus pada
efisiensi produksi internal perusahaan, distribusi, dan proses keuangan
Supply
Chain Management (SCM):
Adalah Sistem lintas fungsi yang mengintegrasikan
dan mengotomatisasi jaringan
dari berbagai proses bisnis serta hubungan antara
perusahaan dengan para pemasok,
distributor, dan mitra bisnis lainnya.
Bertujuan
untuk...
- membantu perusahaan
- memenuhi permintaan pelanggan dan kebutuhan pemasok,
- dengan memungkinkannya untuk mendesain, membangun, dan menjual produknya
- melalui penggunaan jaringan yang cepat, efisien dan berbiaya rendah
- dari para mitra bisnisnya, prosesnya dan hubungannya atau rantai pasokannya.
- membantu perusahaan
- memenuhi permintaan pelanggan dan kebutuhan pemasok,
- dengan memungkinkannya untuk mendesain, membangun, dan menjual produknya
- melalui penggunaan jaringan yang cepat, efisien dan berbiaya rendah
- dari para mitra bisnisnya, prosesnya dan hubungannya atau rantai pasokannya.
SCM sering kali dibagi kembali menjadi aplikasi
perencanaan rantai pasokan, seperti perkiraan permintaan dan pasokan, serta
aplikasi pelaksanaan rantai pasokan, seperti manajemen persediaan, manajemen
logistik, dan manajemen gudang.
SCM
(Manajemen Rantai Pasokan ):
Fokus pada pengembangan sumber dan proses mendapatkannya yg paling efisien
& efektif dengan para pemasok
Customer
Relationship Management (CRM)
Adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi
yang digunakan untuk merencanakan,
menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan
pascapenjualan
dalam sebuah organisasi.
Melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon
pelanggan dan pelanggan saat ini termasuk di dalamnya adalah:
- pusat panggilan (call center),
- tenaga penjualan (sales force),
- pemasaran,
- dukungan teknis (technical support) dan
- layanan lapangan (field service).
- pusat panggilan (call center),
- tenaga penjualan (sales force),
- pemasaran,
- dukungan teknis (technical support) dan
- layanan lapangan (field service).
Sistem
CRM menjalankan fungsi:
Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
Mengusung falsafah customer-oriented.
Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan.
Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna.
Menangani keluhan/komplain pelanggan.
Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan.
Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan.
CRM (Manajemen Hubungan): Fokus pada proses mendapatkan & mempertahankan.
pelanggan melalui proses pemasaran, penjualan & layanan.
Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
Mengusung falsafah customer-oriented.
Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan.
Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna.
Menangani keluhan/komplain pelanggan.
Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan.
Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan.
CRM (Manajemen Hubungan): Fokus pada proses mendapatkan & mempertahankan.
pelanggan melalui proses pemasaran, penjualan & layanan.
9. Untuk menciptakan strategi
supply chain harus memahami karakteristik produk dan pasar yg baik, ada dua
karakteristik produk yaitu produk fungsional dan produk inovatif, jelaskan dan
berilah contohnya!
contoh :
fungsional : barang produksi hidupnya/ tahannya
lebih lama : prabot rumah tangga
inovatif: barang produksi hidupnya/ tahannya lebih
sebentar: sepatu, pakaian, elektronik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar